hidup itu apa (part1)

Akhir-akhir ini aku terlalu sibuk mencari arti hidup ini. Kenapa aku harus lahir kalau pada akhirnya aku harus mati? Seakan setiap moment itu seperti panggung sandiwara yang hanya lewat saja. Kehidupan yang konkret itu begitu tipis dan cepat. Aku merasakan kekosongan luar biasa dalam jiwaku, seakan semua yang telah aku capai, semua yang telah aku dapatkan, seperti angin yang berhembus, yang kemudian lenyap.
Sebenarnya aku cukup bahagia atas hidupku, aku bersyukur memiliki orang tua yang begitu menyayangiku, bisa makan enak, tidur nyenyak, kuliah di universitas ternama, aku punya banyak teman, aku termasuk mahasiswa aktif dan terpandang, bukan hanya IPK ku yang 3,5 tapi juga karena aku menduduki beberapa jabatan penting di kampusku, banyak pria yang mengejarku, dan tentunya banyak wanita yang ingin menjadi sepertiku. Aku bahagia, sungguh.
Tapi, setiap kali ku beranjak tidur, pikiranku terusik akan satu tanya, Kenapa aku harus hidup? Apa arti hidupku? Tujuan aku hidup untuk apa? Pertanyaan-pertanyaan itu seperti lingkaran setan yang siap menenggelamkan aku pada absurditas tak berdasar.
Aku tak menyerah pada kebingungan. Aku berusaha mencari jawaban atau lebih tepatnya alasan, alasanku untuk tetap bertahan hidup. Aku bertanya pada teman-temanku, pada dosen filsafat, mencari lewat google. Ada yang menjawab, kita hidup untuk mencapai cita-cita. Lalu setelah kita mencapai kepuasan duniawi, lantas kita mau apalagi? Ada yang menjawab, kita hidup untuk balas budi, berbuat baik pada sesama. Orientasi pada bekal menuju kehidupan lain setelah kehidupan ini. Lalu kenapa kita harus hidup di dunia ini kalau diyakini keabsurditasannya? Lalu ada jawaban bahwa kita hidup untuk memberi arti dalam kehidupan kita.
Semakin aku mencari, semakin ku bermuara pada ketidak tahuan. Ah, entahlah. Aku capek memikirkannya. Aku hanya ingin hidup dengan tenang. Memiliki kedamaian batin. Hidup bahagia selamanya. Untuk saat ini, aku cukup lega karena telah menuangkannya lewat tulisan. Orang bijaksana adalah orang yang setidaknya menyadari bahwa dirinya tidak tahu apa-apa.
“Yesterday is a canceled check,, tomorrow is a post-dated check,, today is the only cash u have,, so spend it wisely” (Kay Lyons)

0 Response to "hidup itu apa (part1)"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme