Hidupku Setelah Hari Ini

Namaku Tantri, aku lahir dan besar di Surabaya. Usiaku saat ini 27 tahun dan aku baru saja menikah. Kalau kata slogan iklan di TV Life is Never Flat, bagiku hidupku itu flat sekali. Bangun pagi seperti biasa, kerja, pulang. Tidak ada yang cukup menarik untuk diceritakan sebenarnya. Tapi kalau sudah mulai membahas tentang tujuan hidup, itu beda. Karena bagiku, hidup sekali harus dijalani dengan amazing and I want to share it for everyone in instagram. Yes, intagram! dan akan merambah ke dunia youtube soon.
Impianku di lima tahun ke depan adalah punya follower instagram lebih dari sejuta tanpa menggunakan alat jual beli followers dan punya viewer lebih dari sejuta juga di youtube. Maka dari itu, mulai sekarang aku harus menjalani hidupku seseru mungkin, mencoba banyak hal yang belum pernah aku coba sebelumnya, memakan makanan apapun yang belum pernah aku makan sebelumnya, dan pergi ke negara-negara yang belum pernah aku kunjungi dan tentu saja membagikan pengalaman luar biasaku ini di social media. Karena, aku tidak mau hanya sekadar hidup, tapi aku ingin dunia tahu bahwa aku pernah hidup. Namun, hidup yang aku impikan adalah hidup yang seimbang. Tidak hanya sekadar penerapan paham kemakmuran namun juga menyeimbangkannya dengan paham kemanusiaan. Itu sebabnya, selama aku hidup aku harus berguna. Selain traveling, kuliner, dan having fun aku juga harus membagikan ilmu, uang, tenaga yang aku miliki for charity. Aku harus memiliki banyak cerita yang bisa aku bagikan pada anak cucuku kelak, bukan hanya hal-hal yang seru tapi hal-hal yang menyentuh  juga supaya mereka bisa mencontoh apa yang telah aku lakukan. Oleh sebab itu, segala hal yang aku lakukan harus diabadikan lewat intagram dan youtube. Semoga tercapai. Amin.

Kita Semua Sedang Berjuang untuk Tetap Bertahan Hidup

           


































Ketika sebagian orang berkata bahwa hidup dan mati adalah sebuah takdir, maka bagi sebagian orang yang lainnya hidup dan mati adalah sebuah pilihan. Memilih untuk tetap hidup atau memilih untuk mengakhiri hidup. Kadang saat aku melihat kehidupan banyak orang, saat mereka menjalani kehidupan mereka dengan aneh, alay, antik, dalam hati aku masih bisa bersyukur karena mereka masih memilih untuk hidup. Dan anganku bermuara pada kenyataan bahwa hidupku juga tidak sempurna. Jika aku diminta untuk mencari kesalahan, celah untuk aku mengutuki hidupku, kecewa dan putus asa, maka aku juga akan menemukan banyak hal dalam hidupku yang tak sesuai dengan apa yang aku inginkan yang aku impikan.


            Lalu kalimat pemakluman terakhir yang aku pandang ke orang-orang alay, jablay, judes, sarap, ondel-ondel, dan yang aneh-aneh itu adalah kalimat "Kita Semua Sedang Berjuang untuk Tetap Bertahan Hidup" jadi aku sama sekali tidak punya hak untuk menghakimi cara mereka menjalani hidup mereka. karena hidupku sendiri masih sangat jauh dari sempurna. karena akupun belum tentu bertanding cukup baik dalam kehidupanku. Aku belajar untuk bersikap lebih bijaksana dalam menjalani kehidupan, dalam sudut pandang dan cara berpikir. Untuk tidak putus asa dan sama-sama berjuang sampai akhir.

JADILAH PELITA

Pada suatu malam, seorang buta berpamitan pulang dari rumah sahabatnya. Sang sahabat membekalinya dengan sebuah lentera pelita.
Orang buta itu terbahak berkata: “Buat apa saya bawa pelita? Kan sama saja buat saya! Saya bisa pulang kok.”
Dengan lembut sahabatnya menjawab, “Ini agar orang lain bisa melihat kamu, biar mereka tidak menabrakmu.”
Akhirnya orang buta itu setuju untuk membawa pelita tersebut. Tak berapa lama, dalam perjalanan, seorang pejalan menabrak si buta.
Dalam kagetnya, ia mengomel, “Hei, kamu kan punya mata! Beri jalan buat orang buta dong!”
Tanpa berbalas sapa, mereka pun saling berlalu.
Lebih lanjut, seorang pejalan lainnya menabrak si buta.
Kali ini si buta bertambah marah, “Apa kamu buta? Tidak bisa lihat ya? Aku bawa pelita ini supaya kamu bisa lihat!”
Pejalan itu menukas, “Kamu yang buta! Apa kamu tidak lihat, pelitamu sudah padam!”
Si buta tertegun..
Menyadari situasi itu, penabraknya meminta maaf, “Oh, maaf, sayalah yang ‘buta’, saya tidak melihat bahwa Anda adalah orang buta.”
Si buta tersipu menjawab, “Tidak apa-apa, maafkan saya juga atas kata-kata kasar saya.”
Dengan tulus, si penabrak membantu menyalakan kembali pelita yang dibawa si buta. Mereka pun melanjutkan perjalanan masing-masing.
Dalam perjalanan selanjutnya, ada lagi pejalan yang menabrak orang buta kita.
Kali ini, si buta lebih berhati-hati, dia bertanya dengan santun, “Maaf, apakah pelita saya padam?”
Penabraknya menjawab, “Lho, saya justru mau menanyakan hal yang sama.”
Senyap sejenak.
secara berbarengan mereka bertanya, “Apakah Anda orang buta?”
Secara serempak pun mereka menjawab, “Iya.,” sembari meledak dalam tawa.
Mereka pun berupaya saling membantu menemukan kembali pelita mereka yang berjatuhan sehabis bertabrakan.
Pada waktu itu juga, seseorang lewat. Dalam keremangan malam, nyaris saja ia menubruk kedua orang yang sedang mencari-cari pelita tersebut. Ia pun berlalu, tanpa mengetahui bahwa mereka adalah orang buta.
Timbul pikiran dalam benak orang ini, “Rasanya saya perlu membawa pelita juga, jadi saya bisa melihat jalan dengan lebih baik, orang lain juga bisa ikut melihat jalan mereka.”
Pelita melambangkan terang kebijaksanaan. Membawa pelita berarti menjalankan kebijaksanaan dalam hidup. Pelita, sama halnya dengan kebijaksanaan, melindungi kita dan pihak lain dari berbagai aral rintangan (tabrakan!).
Si buta pertama mewakili mereka yang terselubungi kegelapan batin, keangkuhan, kebebalan, ego, dan kemarahan. Selalu menunjuk ke arah orang lain, tidak sadar bahwa lebih banyak jarinya yang menunjuk ke arah dirinya sendiri. Dalam perjalanan “pulang”, ia belajar menjadi bijak melalui peristiwa demi peristiwa yang dialaminya. Ia menjadi lebih rendah hati karena menyadari kebutaannya dan dengan adanya belas kasih dari pihak lain. Ia juga belajar menjadi pemaaf.

Penabrak pertama mewakili orang-orang pada umumnya, yang kurang kesadaran, yang kurang peduli. Kadang, mereka memilih untuk “membuta” walaupun mereka bisa melihat.
Penabrak kedua mewakili mereka yang seolah bertentangan dengan kita, yang sebetulnya menunjukkan kekeliruan kita, sengaja atau tidak sengaja. Mereka bisa menjadi guru-guru terbaik kita. Tak seorang pun yang mau jadi buta, sudah selayaknya kita saling memaklumi dan saling membantu.
Orang buta kedua mewakili mereka yang sama-sama gelap batin dengan kita. Betapa sulitnya menyalakan pelita kalau kita bahkan tidak bisa melihat pelitanya. Orang buta sulit menuntun orang buta lainnya. Itulah pentingnya untuk terus belajar agar kita menjadi makin melek, semakin bijaksana.
Orang terakhir yang lewat mewakili mereka yang cukup sadar akan pentingnya memiliki pelita kebijaksanaan.
Sudahkah kita sulut pelita dalam diri kita masing-masing? Jika sudah, apakah nyalanya masih terang, atau bahkan nyaris padam? JADILAH PELITA, bagi diri kita sendiri dan sekitar kita.
Sebuah pepatah berusia 25 abad mengatakan: Sejuta pelita dapat dinyalakan dari sebuah pelita, dan nyala pelita pertama tidak akan meredup. Pelita kebijaksanaan pun, tak kan pernah habis terbagi.
Bila mata tanpa penghalang, hasilnya adalah penglihatan. Jika telinga tanpa penghalang, hasilnya adalah pendengaran. Hidung yang tanpa penghalang membuahkan penciuman. Fikiran yang tanpa penghalang hasilnya adalah kebijaksanaan.

Menyusun rencana masa depan


Bisa dibilang umurku udah ga muda lagi. 10 Oktober kemarin, aku menginjak 27 tahun. Kalau mau ngomongin rencana masa depan, kayaknya udah telat yaaaa.. Hehehehe.. Tapi, lagi-lagi, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali. Hehehehehe..

romantic dinner
with hubby
Misal : umur 20 tahun >> pengin beli mobilYaaa itu, diatas lagit masih ada langit. Di dasar tanah masih ada lembah.2. Rumah mungil 2 lantai pengin beli ruko biar bisa dibuat usaha1. Utama dan terutama mendekatkan diri pada God. Saat teduh tiap hari. Rajin Gereja dan CG.
Sekedar intro, sebenernya aku udah sadar masa depan sejak aku duduk di bangku kuliah. Aku udah mulai mikir tentang banyaknya pencapaian dalam hidupku. Mulai Segala sesuatu yang ingin aku capai 10 tahun kemudian, 5 tahun, sampai target hidup 1 tahunan juga udah aku rinci dengan detail. Ga lupa aku juga mengupasnya dengan cara mencapai target bulanan sampai versi harian.

Seorang Tantri adalah seorang yang terorganisir. Bahkan tiap hari aku harus ngapain lhoh udah aku catat di buku kitab kehidupanku. hahahaha.. Jadi aklo ga da buku catetanku itu (misal ketinggalan). Aku pasti kayak have no life. brasa kayak ga hidup. So, aku kudu, wajib, dan harus nulis perincian tugasku dari hari ke hari.

Mulai dari nulis barang-barang yang harus ku beli, apa-apa aja yang harus aku lakukan, sampai hal-hal yang aku impikan bisa aku lakukan. Semua aku tulis dalam 1 buku.

Sehingga, kalo aku boleh sedikit nyombong. Hampir 70% hal yang harus aku lakukan dan aku capai dalam hidupku di usiaku yang 27 tahun, TERLAKSANA.

Terealisasi : pas umur 25 tahun akhirnya bisa beli mobil walopun second tapi lumayan pas itu harganya masih 90jt'an dan murni pake uang sendiri.

Trus pas aku pingin jalan-jalan ke Luar Negeri di umur 22 tahun
Terealisasi : pas umur 25 tahun ke Malaysia 2013, Thailand 2013, dan baru-baru ini di Singapore 2015. dan dengan bangga, ini juga atas hasil kerja kerasku, nabung, dll. hehehehe.

Trus pengin merid di umur 27 tahun. And I did..!!
Bahkan 5 bulan sebelum ulang tahunku ke 27 tahun, aku udah merid.

Aku juga udah beli rumah mungil di daerah kenjeran, mengurus surat rumah itu sendiri, ke notaris, deal sama penjual, bahkan sekarang sedang dalam tahap renovasi. (tapi ini uang hasil urunanku+suami, jadi ga seberapa bangga gituh) hahahaha..
Then?
Rencana masa depan apalagi?

Mobil, udah.
Rumah, udah.
Luar negeri, udah.
Nikah, udah.
Asuransi, udah.

Apalagi??

Ga ada manusia yang mudah untuk puas.

Aku memang sangat bersyukur dengan hidupku.
Suamiku sangat baik juga tampan. hihihi..^^
Hidupku juga flat-flat aja. Ga ada sesuatu yang menegangkan. seperti semua sudah berjalan sebagaimana semestinya. Pekerjaan juga baik-baik saja. pertemanan, gereja, pelayanan, semua juga berjalan lancar-lancar aja.

Then, what?


 RENCANA MASA DEPANKU sekarang adalah :
MENAIKKAN STANDAR KEHIDUPANKU.

1. Mobil second pengin berubah jadi mobil matic
3. Luar negeri ga hanya ke ASEAN tapi ke benua lain
4. Udah nikah, sekarang pengin punya anak.
5. Udah punya 2 asuransi dengan limit kecil, sekarang pengin nambah asuransi dengan limit besar.
6. Ga hanya melulu jadi pegawai (walaupun karir lumayan oke, tapi kalo gaji gitu2 aja ya ngenes juga) hahahaha.. ya.. pengin lah, duduk2 angkat telepon, dapat uang. Yah, jadi pengusaha gitu loh.
7. Bisa melayani Tuhan lebih lagi, kalo ada FKA di luar kota, luar pulau bisa ikut ambil bagian.
8. Terus berbakti pada orang tua, mengenakkan hidup mereka.
9. Bebas uang dan waktu
10. Pensiun dini, uang bekerja untukku. hahahahaha..

Lalu, mimpi tinggalah mimpi tanpa usaha dan kerja keras.
Banyak hal-hal yang harus aku lakukan untuk mewujudkan semua itu.
Target harus dicapai kan?
As soon as Possible.


Then, what should i do?
1. Lebih mendekatkan diri pada God ( Saat teduh tiap hari, rajin ke gereja dan Gonnect Group)
2. Jaga kesehatan (makan makanan yang sehat-hidup sehat, olahraga, general check up)
3. Menaikkan kualitas penampilan (mulai ujung rambut sampai ujung kaki- diet)
4. Bekerja dengan giat, mencari usaha sampingan, investasi yang baik (deposito, emas, mata uang)
5. Memiliki rumah kos agar bisa cepat pensiun dini dan memiliki kebebasan waktu
6. Jasa persewaan mobil (tinggal duduk, angkat telepon, dan dapat uang)
7. Tiap tahun cari tiket promo jalan-jalan ke luar negeri sekeluarga (ajak mama, papa, cece, hubby)
8. Dengan sabar berjuang dan berdoa agar segera diberi momongan ^^ hehehehe.. amin3x
Dan sebenernya masih banyak lagi yang harus aku lakukan. Tergantung kebutuhan, situasi, dan kondisi juga.

Eniwei, itu mungkin sekilas yang bisa aku share ke temen-temen. Moga bisa sedikit menginspirasi. Amin.

Start Again


Lama banget udah ga nge Blog nih. Sampe lupa gimana caranya nulis yang baik dan benar. Hehehehe. Yah,intinya aku sekarang mau mulai aktif lagi di blog. Malu sama kucing, masa ga bisa berdampak buat orang lain? harus punya lah something buat dibagi ke orang. Mungkin aku mau mulai membagi-bagikan quotes, wisdom story, ato hal-hal semacam itu di blog ku. hehehehe. kalo masalah narsis2an mah di IG dan FB aja udah cukup. hehehehe. Eniwei, perkenalannya udah cukup kali ya. Oia,namaku: Tantri Lestari. Umur 27 tahun. Baru merid Mei lalu. Sekarang tinggal berdua doank sama suami. Jadi wanita karier sambil merangkap jadi ibu rumah tangga. hehehehe. Doakan segera punya momongan. ^^ amin. Udahan ya. besok di lanjut lagi. Lam kenal buat all of you,Gals. Tanx for visit my old Blog. hihihi. Tapi habis gini aku update teruz dan moga ga mandeg lagi bertahun-tahun. hehehehehe.







powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme